Buka mata ...

Daerah Perkotaan dengan Lingkungannya

Daerah perkotaan, karena keramaiannya oleh para penduduk setempat yang akan bekerja, bersekolah, maupun jalan-jalan menjadi suatu tempat yang amat ramai. Ternyata karena faktor tersebut, sarana transportasi pribadi maupun umum yang biasa digunakan untuk pergi ke daerah kota semakin banyak. Dan ternyata ada dampak negatifnya. Diantaranya adalah sering terhambatnya kelangsungan dalam berjalannya alat transportasi itu sendiri. Bahkan berdampak negatif pula bagi kesehatan. Pohon adalah salah satu solusinya. Tetapi mengapa pohon-pohon yang biasa merindangi kita dan makin sedikit jumlahnya di perkotaan. Padahal pohon sangat berperan penting dalam mengatasi masalah tersebut.

Tidak usah jauh-jauh, coba saja kita rasakan panasnya hawa di daerah perkotaan. Selain itu jalan-jalan yang biasanya dirindangi oleh pohon, kini pohon-pohon itu malah ditebangi. Memang, daun-daunan yang kering sering berjatuhan sehingga membuat jalanan tampak kotor karena daunnya berserakan. Tetapi bukan maksudnya pohon mau mengerjai kita, justru karena itu kita harus menyapu daun-daun yang berserakan, karena itulah tugas kita. Mengapa?

Jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan alam, jika pohon menggugurkan daun di musim gugur, itu adalah salah satu cara untuk mengurangi penguapan dalam pohon tersebut. Pohon juga telah memberi pekerjaan kepada tukang sapu jalan. Coba saja pikir, jika tidak ada daun-daun yang berguguran, tidak akan ada para penyapu jalan. Pohon itu sangat berperan bagi kehidupan kita, terutama di kota.

Sekarang kita lihat. Mengikuti perkembangan zaman, dan era globalisasi, didukung oleh teknologi yang telah banyak diciptakan yang tentunya juga semakin canggih. Semakin kesini, semakin banyak jumlah kendaraan karena faktor-faktor yang telah disebutkan tadi. Maka tingkat tercemarnya udara, atau yang sering kita sebut polusi udara itu makin meningkat. Karena, sisa-sisa pembakaran yang berupa CO2 , CO dan PB dalam kendaraan semakin banyak dengan adanya pertambahan jumlah kendaraan. Mulai dari angkutan, motor pribadi, mobil pribadi, dan sebagainya.

Gas-gas yang telah disebutkan seperti tadi itu jelas sangat berbahaya jika kita hirup. Dampak yang ditimbulkan bukan hanya dalam jangka waktu panjang, tapi bisa terasa pada saat itu juga. Pertama, kita akan merasa ngantuk, batuk-batuk, lalu merasa lemas, kemudian merasa tercekik dan sesak nafas, lalu akan hilang kesadaran, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Dampak dalam jangka panjang bagi anak-anak, dapat terasa dari PB. PB atau timbal dapat menurukan daya ingat pada anak-anak, sehingga anak tersebut akan susah untuk mengingat sesuatu.

Salah satu solusi yang paling tepat, ya seperti itu tadi. Lebih banyak menanam pohon. Karena pohon menghisap CO2, serta CO dan PB yang juga dikeluarkan oleh kendaraan akan menempel pada daun-daun pohon. Karena itu pohon amat sangat berperan dalam mengatasi pencemaran udara.

Selain meningkatnya polusi udara, juga tingkat kecelakaan kendaraan motor maupun mobil meningkat. Kita sudah sering melihat anak-anak di bawah umur sudah berani memakai kendaraan pribadi sendiri. Itu saja sudah sangat menyalahi aturan. Bagaimana jika terjadi kecelakaan.

Maka dari itu, pemerintah sebaiknya menindak lanjuti masalah ini. Jangan hanya mengatasi masalah-masalah yang sedang panas-panasnya terjadi saja. Karena masalah ini menyangkut tentang kelangsungan hidup semua orang. Termasuk orang-orang di pemerintah juga tentunya. Pemerintah seharusnya memperbanyak lahan untuk ditanami pohon-pohon. Semua itu harus didukung oleh masyarakat sendiri juga tentunya. Karena jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat, tentu semua yang sudah ada akan sia-sia.**

F. Ulfah (VII E)

SMPN 1 Kuningan

No comments: