Cerita Menarik

"DI ISTANA PRESIDEN"

"Hey, Ajudan!"

"Ya, Pa!"

"Ada gempa dan tsunami menimpa wilayah ujung barat Indonesia. Sangat parah. Cepat sekarang juga kamu ke pasar Glodok, Medan, Batam, Singapur!"

"Lho koq? Bencananya di Sumatra kok malah kesana?"

"Di sana, ada ribuan chainblock (hoist) atau takel di pasar glodok, ada ribuan generator set (genset mini) di pasar Glodok, ada ribuan meter sling (tali kawat baja) di pasar glodok, ada ribuan mesin pemotong pipa, ada ribuan mesin las, ada ribuan filter air, dll, ini daftarnya! Beli dan kirimkan ke tempat bencana. Cepaaat!"

"Mengangkutnya bagaimana Pa?"

"Aduh lambat sekali jalan fikiranmu! Ada ratusan helicopter milik pemerintah dan swasta, kalo perlu pinjem & sewa ke negri tetangga, kirim peralatan tersebut melalui udara, 1-2 hari harus sudah sampai. Makanya punya pabrik kapal terbang jangan didemo melulu dan jangan ditutup! Ini mah malah dijadiin pabrik panci penggorengan… Kamu bisa naik panci ke tempat bencana! Udah tau negara kita kan negri kepulauan, malah ga sadar juga!"

4 JAM SETELAH BENCANA

"Pak Presiden barang-barang telah sampai di tempat bencana."

"Instruksikan… potong pipa-pipa jembatan yang rusak, las dan jadikan konstruksi segitiga. seperti teknik sederhana tukang penggali sumur bor, gantungkan chain blok dan angkat puing-puing berat. bersihkan puing-puing kecil. Kumpulkan mayat-mayat. Korban agar bencana alam ini tidak bertambah dengan bencana penyakit."
"Ikatkan chainblock pada pohon pohon dan tarik puing-puing berat lalu bersihkan puing-puing kecil. Kumpulkan mayat-mayat korban sebelum membusuk dan menjadi bencana penyakit. Segera bungkus dan makamkan."
"Hey kamu ahli medis, ambil sample DNA setiap korban dan simpan dalam toples kecil…untuk pendataan nanti. Beri label pada sampel,sesuai posisi penguburan, agar kelak keluarga mereka bisa berjiarah kemakam keluarga mereka dengan tepat."
"Hey mentri transportasi… Kirimkan montir-montir, Angkat puing-puing yang menimbun kendaraan yang masih layak pakai, Betulkan mobil, dan jadikan alat angkut untuk mengangkut mayat. Sehari harus dapet 50 mobil"
"Ada ratusan buldoser, escapator, beqoe mini dipabrik-pabrik seperti United traktor, Komatsu dll. Disasembly, (preteli) kirim melalui helikopter beserta mekaniknya, Rakit ditempat bencana (4 jam harus selesai) Bersihkan jalan-jalan., supaya jalan segera lancar!"
"Ada ratusan pabrik plastik, Kirim karung plastik tahan bocor jumbo bag, Jejerkan 100 karung plastik jumbo bag tersebut isi air dan filter… 3 jam sudah dapat air bersih…"
"Ada puluhan pabrik textil, Kirim untuk pembungkus mayat."
"Hai pasukan Zeni tempur… ini lah pertempuran sesungguhnya. Ayo kerahkan tenagamu… untuk membersihkan bencana ini… "
"Ajudan, kemana mahasiswa… yang biasanya demo… ..! ayo bantu pasukan ABRI…

"Wah kayaknya ngga bisa tuh pa, mahasiswa kita terlalu banyak yang kuliah dijurusan Politiknya. Jadi kalo disuruh masalah teknik begini mereka kayaknya kurang bisa diandalkan, paling bisa turun ke jalan untuk minta sumbangan… ."

"Aduh… kenapa negara ini malahan banyakan calon politikusnya dibanding insinyurnya sih… emangnya mau jadi apa negara ini. sekarang kan jaman industri dan teknologi… .apakah pemuda kita pada kurang gizi jadi ga mau belajar iptek. Hey ajudan bilang kementri kebudayaan dan pendidikan untuk merevisi program pendidikan, seusai bencana ini."

"Ajudan, kemana mentri IPTEK? masa skala pencatat kita jauh banget bedanya dengan data diluar negri? ngga dikalibrasi apa?malu saya! mesin itu kan cuma kaya komputer yang dikasih jarum… komponen listrik dan elektroniknya banyak dipasar glodok… masa ngga bisa bikin sih?"

"Hai Pemberontak Separatis! Turun kamu dari gunung! Bantu saudara-saudaramu!"

"Pa Presiden… .Darimana Duitnya? Biayanya?"

"Potong gaji saya, juga seluruh karyawan yang ada diindonesia sebesar 5.000 rupiah, Termasuk gaji pegawai negri, anggota dewan dan mentri.
Taun depan setiap orang wajib pajak, pajaknya dikurangi 5000 rupiah, untuk penggantian sumbangan mereka saat ini. laporka ini pada dinas pajak. ada berapa menurut sensus?"

"Ada sekitar 6o juta orang pak!"

"Ada 60 juta pegawai negri, swasta, pengusaha, buruh, 60.000.000 x 5.000 = 300.000.000.000. rupiah. Cukuplah untuk sementara… . Selanjutnya kita fikirkan lagi! Yang penting kita tolong saudara kita yang terkena bencana saat ini juga. Kalo mereka protes?!
Katakan pada buruh-buruh itu…Ini keadaan darurat! Sadarkan mereka bahwa Pabrik berdiri karena ada pembanguna negara ini. Kalo mereka tidak setuju suruh pergi dari Indonesia!"

"Hai Hakim Mahkamah tertinggi! Kamu jangan bengong aja! Sita harta kekayaan koruptor yang telah terbukti! Berikan pada Dep-Kes, Dan belikan makanan dan obat-obatan, Cepaaaaaaaat… ..!"

"Kalo diselewengkan?"

"Kalo ada yang menyelewengkan sumbangan walau hanya 1000 rupiah, dari sumbangan ini Catat dan audit yang benar, Bulan depan kita adakan Hukum gantung massal bagi pera penyeleweng dana tersebut ! Catat itu dan siarkan kemedia masa biar para pencatut ngeri!"

"Hey ajudan! Ngomong-ngomong pada kemana para anggota DPR & MPR, dan para pengamat politik…"

"Ngga tau kemana pa!"

"Huh! Mestinya mereka berkumpul dan sidang darurat, paling tidak mereka kan bisa membahas rencana-rencana untuk apa-apa yang bisa dilakukan pasca bencana."

"Ajudan, ngomong-ngomong… apakah tenda-tenda sudah dikirim."

"Belum pa! eh sudah… . tapi sedikit dan bocor-bocor!"

"Lho kan ABRI mestinya punya banyak… "

"Ah bapak, lupa ya, kan budget mereka sedikit. Beli pesawat aja duitnya harus pake rempah-rempah Itupun diprotes, dikorup juga lagi… "

"Ah kamu bisa saja, Duh… pusing! tahun 2034 aja begini susah. Apalagi dulu ya!"

"Sekarang juga! cepat segera bertindak. Jangan sampai mereka rusuh karena lapar dan putus asa, nanti malah anarkis!"

PAGI-PAGI DI HARI KETIGA

"Pa Presiden, semua sudah terkendali dan berjalan lancar!"

"Hmmm bagus… dan sangat cepat! Umumkan pada rakyat dan ucapkan terima kasih, bahwa berkat kerjasama seluruh rakyat Bencana besar ini cepat pulih.. Ajudan apakah kamu bawa data ada berapa daerah rawan sih di Indonesia?"

"Ada pa' seluruh barat Indonesia adalah rawan gempa, selatan juga sama, tengah juga, timur juga, gunung berapi juga ratusan… dan mulain ada yang batuk-batuk, tadi malam malah ada longsor di Jawa tengah."

"Aduh… .ono opo neng Negri ini rek…! ternyata negri kita… sama rawannya dengan Jepang… tapi koq orang-orangnya ngga pinter seperti
orang Jepang?"

"Pa…ada yang demo tuh di depan Istana… "

"Ajudaaaaaaan… .saya pusing.!!! ngurusin bangsa ini."

"Sabaaar Pa, jangan mengeluh… nanti diliput media masa lho… Disinilah pungsi bapak sebagai presiden, Harus tegar, sigap, cepat,
cerdas, energik, imaginatif, inovatif… ."

"Sok tau kamu ajudan!"

"Maaf pa"

"Tapi kamu benar… ! saya senang kamu jadi ajudan saya, tidak salah saya mengangkatmu jadi ajudan saya, Sekarang Ayo ikut saya kelapangan lagi untuk memimpin pertolongan!"

"Tapi di sana juga banyak pemberontak lho pak!"

"Siapkan Paswalpres yang banyak dong!"

"Siap pak!"

Demikian sekelumit rekaman perbincangan antara presiden Indonesia ke 12 dan ajudannya. Senin pagi, Jakarta 27 Desember, tahun 2034. Di tahun 2034, Peralatan yang diperlukan bila ada Tsunami sudah didata lengkap. Jadi, presiden cuma tinggal tereak aja, maka hanya dalam beberapa menit ajudan dengan cepat memforward instruksi presiden ke seluruh jajaran.

Presiden tahun 2034 orangnya pinter mekanik, kontruksi, ekonomi, inovatif, futuristik, dll, yang milih juga pinter-pinter. Wah, Hebat dan serba cepat deh pokoknye! Karena presiden yang hebat adalah prsiden yang sigap dan cerdas di kala "kritis". Kalo sedang masa damai dan makmur… rakyat pada bisa and pinter mengatur diri-sendiri Sebaiknya Rakyat dan Presiden Indonesia 2004 juga mencontohnya.



--
Oleh . Benny E. Wilyanto
Network Administrator BB-Pascapanen
Kampus Peneltian Cimanggu - Bogor

No comments: